Harga emas naik sebesar 0,3% pada sesi New York hari Rabu karena sentimen risiko mencair menyusul indikasi bahwa Presiden AS Donald Trump dapat mengompromikan sikap tarif kerasnya. Logam mulia ini diperdagangkan pada level $2,929 di pasar spot saat para pedagang mencerna pernyataan dari Menteri Perdagangan Howard Lutnick dalam sebuah wawancara TV bahwa Trump siap untuk mencapai kompromi dengan Kanada dan Meksiko untuk meredakan kebuntuan yang disebabkan oleh tarif perdagangan.
Tarif perdagangan mulai berlaku pada hari Selasa, dengan AS memberlakukan tarif 25% pada impor dari negara tetangga utaranya dan selatan. Begitu pula Kanada dan Meksiko mulai menerapkan tarif balasan. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China ikut berbicara setelah tarif tambahan 10% oleh AS terhadap impor China. Kementerian tersebut menyatakan bahwa China siap untuk tarif perdagangan atau “perang jenis lainnya” melawan AS.
Meningkatnya ketegangan di pasar global kemungkinan akan mendorong lebih banyak investor menuju aset safe haven, yang mendukung kenaikan berkelanjutan oleh harga emas. Namun, kenaikan jangka pendek oleh emas kemungkinan akan terbatas setelah data Indeks Pembelian Manajer (PMI) terbaru mengalahkan perkiraan angka. Namun, angka Non-Farm Payrolls (NFP) yang dijadwalkan pada hari Jumat akan memiliki dampak lebih besar pada pares XAUUSD .
Momentum pada harga emas mendukung pembeli untuk memegang kendali jika aksi tetap di atas level pivot di $2,916. Resisten langsung kemungkinan akan berada di $2,932. Namun, jika pembeli memperpanjang kendali mereka, aksi harga bisa menembus di atas level tersebut dan menguji resisten kedua di $2,945.
Di sisi lain, penembusan di bawah $2,916 akan menandakan perubahan momentum menjadi turun. Dengan penjual yang mengendalikan, harga emas kemungkinan akan menemukan dukungan pertama di $2,903. Teori upside akan tidak berlaku jika harga menembus di bawah level tersebut. Kontrol yang diperpanjang oleh penjual dapat mendorong emas lebih rendah untuk menguji $2,890.