Pasangan mata uang USDINR turun pada hari Senin, memperpanjang penurunannya ke sesi kedelapan dari sepuluh sesi terakhir. Pasangan mata uang ini mencapai titik terendah tahun ke saat ini di 85.48, didorong oleh pemulihan pasar ekuitas India, yang didukung oleh peningkatan arus masuk asing. Selain itu, data makroekonomi terbaru dari India memberikan dukungan terhadap rupee.
Indeks acuan India, Nifty 50 Index dan Sensex Index, naik masing-masing sebesar 4,4% dan 4,5% dalam lima sesi terakhir, dan keduanya naik lebih dari 3% dalam sebulan terakhir. Ini menunjukkan pemulihan sentimen positif investor di ekuitas India, setelah turun secara substansial antara September 2024 dan Februari 2025.
Sementara itu, pembacaan S&P Global Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) India naik menjadi 57.6 pada bulan Maret, naik dari 56.3 pada Februari. Ini menambah momentum penurunan pada USDINR. Namun, Services PMI turun menjadi 57.7 dari 59.0, dan itu akan membatasi potensi kenaikan rupee.
Selain itu, harga minyak mentah telah meningkat dalam minggu terakhir sebagai respons terhadap risiko geopolitik di Timur Tengah, dan hal itu bisa membuat India, pengimpor minyak terbesar ketiga di dunia, mengeluarkan lebih banyak dolar. Skenario ini juga dapat membatasi keuntungan rupee dan memberikan dukungan pada USDINR.
Namun, Presiden AS Donald Trump meningkatkan pasar setelah pernyataannya bahwa dia terbuka untuk menyesuaikan kembali sikapnya terhadap tarif “timbal balik” yang direncanakan. Ini bisa mengurangi sentimen ketakutan dan meningkatkan aliran masuk ke ekuitas India.
Prediksi USDINR
USDINR berputar pada 85.80 dan resistensi pada level tersebut akan menguntungkan penjual untuk mengendalikan pasar. Dukungan pertama kemungkinan berada di 85.46, tetapi momentum penurunan yang lebih kuat akan menembus di bawah level tersebut dan berpotensi menguji 85.16.
Di sisi lain, momentum bisa beralih ke arah atas jika pasangan mata uang ini menembus di atas 85.80. Dengan demikian, USDINR kemungkinan akan bergerak lebih tinggi untuk menemui resistensi pertama di 86.00. Momentum penurunan akan tidak berlaku jika nilai tukar menembus di atas level tersebut. Selain itu, itu dapat memperkuat momentum naik untuk menguji 86.25.
