USDINR mengalami penurunan pada hari Rabu, diperdagangkan di level 87,03 pada saat tulisan ini dibuat setelah turun 0,1% pada grafik harian. Tekanan pada pasangan mata uang ini didorong oleh data AS yang lemah dan intervensi terus menerus oleh Reserve Bank of India (RBI). Selain itu, eskalasi perang tarif antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya telah menciptakan sentimen FUD di pasar ekuitas, dengan dampaknya merembes ke pasar forex.
Pasar ekuitas India berada di bawah tekanan dari ekonomi yang berkinerja buruk, yang telah mendorong arus keluar investasi institusional asing. Hal itu memaksa RBI mengambil tindakan, dengan bank sentral menjual dolar untuk menjaga rupee tetap stabil. Indeks Manajer Pembelian (PMI) India mengalami kontraksi pada Februari, tercatat di angka 57.1 dari 57.5 pada Januari, menambah kepercayaan pada tekanan ekonomi yang mendasarinya.
Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu dengan Presiden AS Donald Trump pertengahan Februari, dengan kunjungan yang berfokus pada hubungan dagang antara kedua negara. Trump mengguncang pasar minggu ini ketika ia mengulangi bahwa tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko akan dimulai pada bulan Maret.
Selain itu, Trump baru-baru ini mengumumkan tarif dengan persentase yang sebanding terhadap produk farmasi, yang dapat mempengaruhi aliran dolar ke India. India mengekspor produk farmasi senilai $7,5 miliar pada tahun 2023, menunjukkan sejauh mana kelumpuhan tarif yang berkepanjangan dapat menekan ekonomi negara tersebut. Angka GDP AS dan data Personal Consumption Expenditure (PCE) akan keluar masing-masing pada hari Kamis dan Jumat, dan dapat menambah volatilitas baru pada pasangan USDINR.
USDINR berpusat di 87,09 dan resistansi di level itu menandakan kontrol oleh penjual. Pasangan ini kemungkinan akan menemukan dukungan pertama di 86,97, tetapi momentum yang lebih kuat dapat menembus di bawah level itu menuju dukungan kedua di 86,75.
Sebaliknya, momentum akan beralih ke sisi atas jika harga naik di atas 87,09. Jika itu terjadi, USDINR dapat bergerak lebih tinggi untuk menemui resistansi pertama di 87,20. Narasi sisi bawah akan batal jika harga menembus di atas level tersebut, dengan momentum berpotensi meluas untuk menguji resistansi kedua di 87,33.